Tips Memotret Makanan Agar Terlihat Semakin Menarik
ilustrasi (Mike Watson Images/GettyImages)

CNN Indonesia — Apa yang dilakukan orang sebelum makan? Selain berdoa, kebanyakan orang saat ini suka melakukan ritual memotret makanan yang ada hadapannya sebelum disantap.

Saat ini, fotografi makanan atau food photography memang sedang digandrungi banyak orang. Entah makanan itu dimasak sendiri, atau beli di restoran, bahkan warung pinggir jalan, tak afdol rasanya kalau tak mengabadikannya dan menyebarluaskan di situs jejaring sosial.

Food photography ternyata tak semudah kelihatannya. Meski tak perlu bakat atau kamera profesional untuk mengabadikan gambar makanan, tapi Anda harus menggunakan trik-ttik tertentu agar foto makanan Anda bisa membuat orang yang melihat ikut merasakan kelezatannya. Jadi, bukan hanya ajang pamer semata.

Beberapa tips fotografi makanan berikut ini, bisa Anda gunakan saat memotret makanan hasil buatan Anda sendiri maupun foto makanan yang Anda santap di restoran.

Lighting atau pencahayaan merupakan salah satu elemen penting dalam fotografi. Jika Anda ingin memotret makanan, sebaiknya lakukan saat sinar matahari masih menerangi bumi. Tapi, jangan foto di bawah sinar matahari langsung.

Jika Anda memotret makanan di malam hari, sebaiknya cari pencahayaan yang terang. Ambillah gambar di bawah pencahayaan lampu yang cukup. Hindari memotret dengan menggunakan flash atau blitz karena terkadang membuat makanan terlihat aneh.

Angle foto juga bisa membuat makanan Anda terlihat lebih menarik. Ada tiga angle yang biasa digunakan dalam melakukan food photography. Ada angle bird eye view, atau memotret tegak lurus dari atas, ada angle eye level atau angle mendatar setara pandangan mata, dan angle 45 derajat.

Sesuaikan angle ini dengan jenis makanan yang ingin Anda foto. Jika makanan Anda memiliki dekorasi yang bagus dan berkonsep, ada baiknya Anda memotretnya dengan angle bird eye level. Apalagi jika bentuk piring, meja dan serbetnya bagus.

Anda dapat menggunakan angle eye level jika makanan Anda tidak terlalu menarik, namun bentuk wadah dan backgroundnya terlihat lebih menarik. Kelemahannya, jika background Anda tidak menarik, foto pun akan terlihat tidak menarik. Misalnya saja seperti di restoran, hindari background makanan yang menangkap suasana meja lain, atau orang yang lalu lalang karena fokus orang ketika melihat foto akan terganggu.

Angle 45 derajat adalah angle yang paling banyak dipakai. Angle ini memang paling aman. Anda hanya perlu menata sedikit makanan Anda, juga meja tempat menaruh makanan. Bila perlu, ambillah dalam jarak dekat untuk menunjukkan detilnya. Dengan cara ini, Anda bisa membuat orang menelan ludah ketika melihatnya.

Jika Anda melakukan food photography untuk makanan Anda sendiri, penggunaan piring dan perangkat lainnya juga harus diperhatikan. Gunakanlah piring yang polos, hindari piring bermotif agar fokus perhatian orang langsung tertuju pada makanan.

Jika dirasa perlu, Anda juga dapat menggunakan elemen pendukung seperti serbet dengan motif yang menarik, juga background yang bagus.

Jangan lupa hias makanan Anda sebagus mungkin dan tonjolkan karakteristiknya. Misalnya, jika Anda membuat cake lava atau molten cake, Anda bisa membelah kue Anda untuk memperlihatkan lelehannya. Tapi, jangan belah secara simetris. Buatlah seolah kue itu digigit atau dimakan menggunakan sendok.

Share This