Tips fotografi makro untuk pemula – Di era modern seperti sekarang ini dengan mudah kita bisa menggunakan kamera canggih untuk menghasilkan gambar yang menarik. Bukan hanya kamera, karena aksesori DSLR juga memiliki banyak varian, termasuk lensa, flash, tripod dll. Memotret makro berarti mempertimbangkan segala hal berkaitan dengan makro mulai dari peralatan yang digunakan sampai dengan teknik fotografi makro. Foto makro merupakan foto close up sehingga kita perlu mendekati subjek untuk menonjolkan detail. (lihat juga 18 Foto Makro Fantastis)
Pemilihan lensa
Lensa makro 50 mm merupakan lensa terjangkau dengan kualitas yang baik. Tidak masalah digunakan memotret benda diam berukuran kecil, namun akan sulit jika kita memotret serangga karena kita perlu bergerak mendekat. Lensa dengan focal length 100mm bisa memberikan jarak cukup sehingga serangga tidak terganggu. pilihan terakhir adalah focal length 180 sd. 200mm untuk kelas professional karena dijual dengan harga yang sangat mahal. Lensa makro sesungguhnya memiliki rasio perbandingan 1:1 atau sama dengan ukuran sensor. JIka saat ini banyak penawaran lensa zoom dengan label makro, jangan tergoda karena biasanya memiliki perbesaran kurang dari 1:1 misal 1:4 atau 1/4 ukuran aslinya. (jika anda ingin yang lebih hemat bisa memanfaatkan memanfaatkan extension tube untuk foto makro, Filter Close Up Untuk Foto Makro, ataupun dengan Reverse Ring)
Fokus
Fokus makro akan lebih mudah jika menggunakan manual karena jaraknya sangat dekat dengan subjek dan kita bisa menyeleksi area mana yang akan nampak tajam. tidak peduli subjek apapun karena berjarak sangat dekat maka area tajam akan semakin sempit. Disinilah kita bisa mengambil keuntungan dengan menggunakan live view dan menampilkan depth of field view.
Aperture : Akan memberikan pengaruh terhadap Area tajam dan blur dalam gambar. Bukaan sempit akan memberikan lebih memperluas area tajam, sebaliknya bukaan lebar akan mempersempit area tajam. Bukaan lebar seperti f/2.8 atau f/4 sedangkan bukaan sempit f/16 atau f/22.
Focal length : Panjang focal memberikan perbedaan yang berarti karena lensa wide angle akan memperluas area tajam dibandingkan dengan lensa tele(karakter lensa). Dengan merubah focal length maka kita juga akan merubah depth of field. Selain focal length jarak dengan subjek juga mempengaruhi depth of field yakni semakin dekat maka DOF semakin sempit dan semakin jauh DOF semakin lebar.
Karena DOF sebegitu pentingnya dalam fotografi makro maka menggunakan mode auto aperture adalah pilihan yang baik. kita akan lebih menghemat waktu karena hanya dengan merubah aperture maka setting yang lain akan otomatis berubah mengikutinya.
Masalah diffraksi
Bukaan aperture yang sangat sempit berpotensi menghasilkan diffraksi seperti f/22, memang mampu menghasilkan DOF yang lebar namun akan menurunkan ketajaman. Saat bukaan aperture sangat sempit maka cahaya juga akan memasuki lubang sempit dimana cahaya akan dibelokkan. Hal ini merupakan masalalh optikal, jadi alangkah baiknya jika kita menghidarinya dan menggunakan bukaan yang lebih aman misal f/11 atau f/16.
Komentar Terbaru