Penulis: Enche Tjin – detikinet
http://images.detik.com/content/2014/12/15/1277/foto2.jpgNaoki Sekiguchi memperkenalkan teknologi peredam getar lima aksis. (enchetjin)
 
Singapura – Sony mengumpulkan sejumlah fotografer, blogger serta cinematografer saat memamerkan kemampuan Sony A7 Mark II di Flower Dome, Gardens by the bay, Singapura, akhir pekan lalu.

Acara ini dibagi dari beberapa sesi. Di sesi pertama, Naoki Sekiguchi, Managing Director Sony Asia Tenggara memberikan sambutannya dan memperkenalkan Sony A7 mk II dengan teknologi baru peredam getar di badan kamera.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Takashi Yasuda, General Manager Marketing Asia Tenggara yang menjelaskan bahwa pasar kamera mirrorless dan terutama mirrorless full frame terus meningkat dari tahun ke tahun dan menegaskan keseriusan Sony dalam meningkatkan mutu kamera mirrorlessnya sesuai dengan feedback fotografer.

Berbeda dengan dugaan banyak pengamat, Yasuda menegaskan bahwa sistem anti getar ini tidak sama dengan yang dimiliki sistem kamera lain, tapi merupakan sistem yang dibuat khusus untuk A7 oleh insinyur Sony. Hal ini harus dilakukan karena ukuran sensor A7 mk II yang relatif besar.


Sensor berukuran relatif besar (full frame) menuntut mekanisme yang lebih kuat tapi fisiknya tidak boleh terlalu besar.

Lalu, Yasuda-san mendemonstrasikan kemampuan peredam getar di kamera A7 mk II dengan lensa telefoto 300mm. Aksi ini disambut dengan tepuk tangan riuh karena berhasil membuat foto yang tajam meskipun dengan shutter speed 4.5 stop lebih lambat dari biasanya.

                                                                                                                     Aksi Yasuda-san

Acara dilanjutkan dengan penjelasan Kavid Yan, yang lebih detail lagi menjelaskan satu per satu kelebihan Sony A7 mk II dan peningkatan yang bisa dirasakan dari kamera generasi sebelumnya. Peningkatan itu antara lain:

Kelebihan Sony A7 mk II:

1. Peredam getar 5 axis di dalam body kamera.
Sony mengklaim peredam getar 5 Axis (yaw, pitch, X, Y, Roll) dapat membantu fotografer menstabilkan kamera dan lensa sampai dengan 4.5 stop. Artinya fotografer bisa mengunakan shutter speed yang jauh lebih lambat tanpa membuat gambar menjadi blur karena getaran tangan saat memotret.

Peredam getar ini bekerja dengan baik dengan lensa-lensa Sony E-mount dan A-mount (dengan adaptor). Juga efektif untuk lensa sistem lain yang dipasangkan dengan adaptor. Hanya saja, peredam getar yang aktif hanya 3 Axis.


Kavid Yan menjelaskan potensi dari fitur peredam getar A7 mk II.


Komponen peredam getar dengan sensor gambar full frame.

2. Peningkatan kinerja autofokus, terutama untuk subjek bergerak dan kondisi pencahayaan yang gelap.

3. Kualitas gambar yang meningkat akibat algoritma proses data dan tambahan setelan untuk videografi seperti XAVC-S, picture profile dan S-log gamma2

4. Desain bodi kamera yang lebih ergonomi dan lebih kuat dengan bahan magnesium alloy diseluruh body kamera dan mounting lensa yang diperkuat.

Di kesempatan kali ini, Kavid juga mengumumkan tiga aksesoris baru untuk Sony A7 mk II, diantaranya vertical battery grip VG-C2EM, soft case LCS-ELCB, dan eyepiece cup FDA-EP15.

Dua fotografer internasional dan duta Sony Imaging Global, Sanjit Das (dokumenter) berbasis di Kuala Lumpur, dan Pilar Tuason, fotografer profesional yang juga duta Sony Filipina, juga sempat berbagi pengalaman dan foto-foto yang dibuat dengan kamera Sony.

Di sesi selanjutnya, peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan diberikan kesempatan untuk tanya jawab dengan insinyur yang merancang Sony A7 mk II. Kemudian dilanjutkan dengan sesi foto dengan mengunakan kamera Sony A7 mk II yang telah disiapkan oleh panitia.

Sony Indonesia akan mengadakan peluncuran Sony A7 mk II di bulan Januari dan diperkirakan akan tersedia di bulan yang sama dengan harga sekitar Rp 21 juta body-only.

Mau konsultasi berbagai hal seputar fotografi? Kirim saja pertanyaan ke Klinik IT detikINET di link berikut. 
Yuk, belajar fotografi, editing dan ikut tur fotografi dengan infofotografi.com
.

Share This