Merdeka.com – Bagi para pecinta fotografi. Ada sensasi yang cukup memuaskan hati ketika berburu lava merah yang turun dari atas Gunung Soputan yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Lelahnya menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam dari Kota Manado menggunakan kendaraan roda empat tak terasa tatkala berhadapan langsung dengan pemandangan merahnya lava panas yang turun menyusuri punggung gunung. Dari jarak kurang lebih 8 Km tepatnya dari Desa Silian Kecamatan Silian Raya, Minahasa Tenggara, momen yang disuguhkan akibat aktivitas gunung berapi ini, sungguh fenomenal.
Hal ini tentu saja membuat pecinta fotografi tak ingin berlama-lama menyimpan kamera. Dari sebuah lapangan sepakbola di desa ini, Ronny Buol dan Hermondo Kasiadi, 2 orang fotografer dari komunitas f/21 langsung terlihat sibuk mencari angle yang tepat untuk memotret.
“Baru kali ini saya memotret lava gunung berapi di malam hari dan ternyata luar biasa indah,” tutur Hermondo yang akrab dipanggil Mundo, Rabu (4/2). Dirinya bahkan tak ingin beristirahat sejenak untuk memotret.
Sementara itu, Ronny Buol mengaku telah menggeluti foto aktivitas gunung berapi sejak lama. Fotografer senior ini bahkan pernah mengabadikan keganasan lava gunung berapi Karangetang di Siau, Kabupaten Sitaro, dari jarak yang cukup dekat.
“Saya mengambil gambar lava Mahangetang dari jarak 800 meter saat gunung itu meletus,” tandas Ronny. Keduanya bahkan rela begadang tak tidur semalaman untuk mengambil gambar fenomena alam gunung Soputan. Sesekali terdengar canda tawa mereka.
Saat diabadikan, salah satu gunung berapi aktif di Sulawesi Utara ini terus memuntahkan lava merah panas dan debu vulkanik hingga pagi hari. Uniknya, warga sekitar seperti sudah terbiasa dengan muntahan kecil Soputan. Mereka terlelap tidur sementara lava terus menuruni punggung gunung. Mungkin karena aliran lava masih dirasa aman karena hanya terhenti di badan gunung.
Usai memotret, kedua fotografer ini terlihat puas dengan hasil jepretannya. Beberapa gambar menarik lelehan lava pada malam hari terukir jelas dalam kamera.
Namun jangan salah, pemandangan ini tak akan tampak saat diabadikan di siang hari. Pasalnya, cahaya terang sinar matahari akan membuat ketajaman warna merah lava tak tampak. Belum lagi awan yang selalu menutupi puncak sepanjang siang.
Komentar Terbaru