sumber foto idepernikahan

Anda tidak harus menjadi fotografer serius untuk memotret acara pernikahan. Cukuplah Anda pergi ke acara pernikahan teman Anda. Bawalah kamera dan lensa 200mm sampai 400mm, orang-orang yang datang pasti mengira Anda disewa oleh tuan rumah.

Syukur-syukur jika Ada orang yang berkata kepada Anda pada acara tersebut, “Dapatkan kamu memotret acara pernikahan kami?”.

Memperoleh kesempatan acara pernikahan memang mudah, tetapi acara pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidup. Tak ada kesempatan kedua, tak ada ruang kegagalan, dan tak ada alasan. Ya, dalam acara pernikahan Andahanya punya satu kesempatan.

Memotret dengan Situasi Rendah Cahaya

Setelah acara pernikahan, biasanya ada foto formal – foto berkelompok dengan mempelai. Pada kondisi rendah cahaya ingat aturan lama: gunakan tripod.

Tetapi ada situasi dimana cahaya rendah dan Anda tidak diperbolehkan menggunakan tripod. Biasanya bila acara pernikahannya di gereja. Sehingga Anda harus memakai metode hand-held atau genggaman tangan. Ambilan gambar Anda bisa dipastikan akan buram, karena kecepatan rana lambat dan situasi rendah cahaya.

Jadi apa yang harus dilakukan pada kondisi seperti itu? Jawabannya ada dua:

  1. Naikkan ISO. Kamera digital SLR (khususnya Nikon dan Canon) keluaran baru mampu mendukung ISO tinggi dengan noise minimal. Berapakah ISO tinggi yang memungkinkan? Sekurangnya pada ISO 800, tetapi Anda boleh menggunakan sampai 1600 dalam berbagai situsi tergantung kamera.
  2. Gunakan lensa cepat, yaitu lensa dengan f-stop besar seperti f/1.4, f/2.8 atau f/3.8. Dimana lensa tersebu mampu menangkap cahaya lebih banyak.

Sediakan Kartu Memory Cadangan

Bukan menjadi hal aneh lagi jika Anda memotret acara pernikahan, siapkanlah kartu memory cadangan. Satu kartu memory saja tidak akan cukup. Siapkanlah 3-5 kartu memory.

Ada banyak prosesi penting yang ada, dan Anda tidak akan ingin kehilangan moment penting karena kartu memory Anda penuh.

Taruhlah kartu memory Anda di saku Anda, jadi sewaktu-waktu habis Anda bisa cepat menggantinya.

Jangan lupa untuk menyetting kamera Anda untuk menggunakan format JPEG. Itu akan menghemat ruang kartu memory Anda daripada menggunakan RAW. lihat kelebihan dan kekurangan menggunakan format RAW.

Ikuti Mempelai Wanitanya

Fokus utama dalam acara pernikahan adalah mempelai wanitanya.Jadi pastikan Anda menjadikan mempelai wanita sebagai subjek utama dalam pemotretan pre-wedding, akad nikah, dan resepsi. Apalagi Anda bisa atau akan menjual hasil cetak foto-foto tersebut (secara langsung maupun tidak langsung) kepada mempelai wanitanya. Oleh karena itu pastikan bahwa dia adalah bintang paling cemerlang dari acara tersebut.

Apa yang Dipotret?

Gaya foto jurnalistik dalam fotografi pernikahan sedang menjadi tren saat ini. Anda menyampaikan kisah pernikahan di dalam foto seakan-akan Anda sedang melakukan peliputan untuk surat kabar atau majalah.

Salah satu elemen dasar dalam teknik ini adalah untuk memastikan pengambilan detail-detail kecil dari pernikahan tersebut.

Berikut saya sajikan daftar hal-hal yang mungkin ingin Anda ambil. Hal-hal ini dapat berdiri sendiri di album pernikahan atau dapat digunakan sebagai latar belakang untuk foto-foto lain:

  • Sepatu mempelai wanita.
  • Gaun mempelai wanita yang masih digantung.
  • Tiara, kalung mempelai wanita, dsb.
  • Kartu undangan pernikahan.
  • Daftar musik yang diputar pada saat pernikahan.
  • Buku tamu, setelah ditandatangani beberapa tamu.
  • Cincin kawin.
  • Maskawin.
  • Mempelai wanita saat dirias.
  • Mempelai pria saat hampir selesai memakai baju, semisal memakai jas.

Tentu saja masih banyak hal yang bisa Anda potret. Daftar di atas hanya lah contoh.

artikel ini di buat oleh Syaiful Bahri

Share This