Review Canon EOS 1100D Kit

Kali ini kita akan membahas tentang adik dari Canon 1000D yaitu 1100D Digital Rebel T3, kamera ini seharga 4,5 juta plus lensa kit EF-S 18-55mm IS. EOS 1100D ini dihadirkan untuk menjadi competitor seperti Nikon D3100, Pentax K-r maupun Sony A390. Berikut sedikit review.

Kualitas Bahan dan Desain

Canon masih menggunakan bahan plastic untuk  eksterior dari kamera ini, sama seperti 1000D memliki bobot yang ringan dan ukurannya relatif kecil namun 1100D lebih berat 500g dalam kondisi tampa baterai dan lensa.Gripnya akan terasa agak kecil terutama bagi orang yang bertangan besar, tapi akan terasa pas bila yang menggenggam adalah kaum wanita.

Performa dan Hasil Foto

Prosesor 14bit DIGIC 4 yang ditanamkan pada Canon EOS 1100D ini mampu merekam video sampai 30fps. Hal tersebut sangat membantu fitur-fitur lain menjadi responsif saat digunakan, seperti fitur pengukur eksposur yang mampu menganalisa sampai 63 area. Selain itu juga kombinasi antara aperture, shuter nya didukung penuh oleh kecepatan ISO yang dapat diatur dari minimal ISO 100 sampai yang maksimal ISO 6400. Namun, Auto ISO pun tersedia bagi mereka yang kurang paham akan pengaturan ISO untuk hasil gambarnya. Untuk urusan perekam video, Anda akan memiliki hasil rekaman video Anda dengan 720p HD yang bisa langsung Anda nikmati di HDTV Anda melalui HDMI port.

 

Lensa kit dan LCD

EOS 1100D dibekali dengan lensa kit EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS. Lensa dengan mount plastik ini punya diameter filter 58mm dan sudah dilengkapi dengan peredam getar (stabilizer). Pada bagian kiri terdapat dua tuas, yaitu tuas Auto atau Manual fokus (AF-MF) dan satu lagi tuas untuk mengaktifkanstabilizer. Akibat sensor APS-C dengan crop factor 1,6x maka lensa kit ini akan memiliki fokal setara dengan 29-88mm yang sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Ring manual fokus terdapat di paling depan lensa dan ikut berputar saat kamera mencari fokus, tipikal lensa kit murah meriah pada umumnya, singkat kata lensa ini tidak nyaman dipakai untuk manual fokus.

Pada bagian belakang, tempat dimana berbagai tombol penting dan layar LCD, tertata dengan cukup apik. Sayangnya desain sebagian besar tombol terlalu sejajar dengan bodi membuatnya sulit ditekan Pada EOS 1100D terdapat tombol penting untuk mengakses menu cepat yaitu tombol ‘Q’ (Quick Menu) dan ada juga tombol dengan titik merah untuk Live view (yang juga berfungsi untuk memulai dan mengakhiri perekaman video). Kabar baiknya, Canon sejak dulu selalu memberi dua fungsi pada tombol panah empat arahnya. Jadi tombol panah atas juga berfungsi untuk jalan pintas mengganti ISO, tombol panah kanan untuk mengganti mode AF, tombol panah bawah untuk mengganti pilihan WB dan tombol panah kiri untuk pilihan berbagai drive mode. Suatu manfaat yang besar mengingat EOS 1100D sebenarnya ditujukan buat pemula. Jendela bidik optik pada EOS 1100D punya cakupan 95% dan pembesaran 0,8 kali, tentu saja bukan yang terbaik namun cukup terang untuk dilihat. Terdapat roda kecil pengatur diopter untuk menyesuaikan fokus jendela bidik bagi mereka yang berkaca mata. Sayangnya tidak ada sensor yang mendeteksi saat kita mengintip di jendela bidik, sehingga LCD akan tetap menyala saat mata kita menempel di jendela.

.

Kesimpulan

Ditunjang dengan sensor CMOS 12 MP dan Digic 4 yang mumpuni, soal hasil foto tentu sudah tidak diragukan. Untuk hasil foto terbaik tinggal mencari lensa yang lebih baik, memotret memakai RAW atau memaksimalkan Picture Style saja. Dengan harga 4,5 juta saat ini, sebuah DSLR modern dengan lensa kit IS, bisa HD movie dan punya 9 titik AF tentu sudah tergolong best buy. Apalagi beragam lensa EF, EF-S dan merk 3rd party (Sigma, Tokina dsb) dengan Canon mount bisa dipakai semuanya tanpa kuatir masalah kompatibilitas auto fokus. Titik lemah kamera ini ada pada hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan foto yang dihasilkan, misal material bodi yang tidak semantap EOS diatasnya, layar LCD yang kurang besar dan kurang detil serta ada beberapa fitur yang dihilangkan (spot metering, anti debu, manual eksposur saat merekam video). Selain itu burst kamera ini  cuma 3 fps yang masih dirasa kurang cepat.

Kamera ini cocok untuk anda yang : masih pemula, sedang belajar fotografi, sekedar untuk foto/video keluarga, sekedar hobi saja, tidak puas dengan hasil foto kamera sensor kecil, atau yang perlu kamera untuk kuliah fotografi. Titikfokus kamera menyewakan dan menjual Canon EOS 1100D ini dengan harga yang relatif murah

 

Kamera ini kurang cocok untuk anda yang : enthusiast (serius menekuni fotografi untuk profesi), sering memotret outdoor dengan cuaca yang tak menentu (hujan, debu dsb), sering memotret sport/action/jurnalis,  menjadikan DSLR untuk membuat klip video komersil, perlu banyak efek digital di kamera, atau yang sering memotret dengan ISO diatas 6400.

 

Perbandingan antara CANON EOS 650D, 600D DAN 60D

Share This