merdeka.com Reporter : Dwi Andi Susanto

Penjelasan singkat tentang senjata para fotografer
Fotografi. © Printerpix.co.uk

Berbicara masalah fotografi, kurang lengkap rasanya apabila tidak mengulas masalah kamera. Perangkat kamera merupakan alat khusus yang dilengkapi dengan sensor sebagai penangkap bayangan, cahaya dan membekukan obyek.

Menurut tulisan di Wikipedia, kamera pertama dinamakan dengan Obscura. Kamera ini merupakan kotak besar yang belum dilengkapi dengan film untuk dapat menangkap gambar.

Pada abad ke 16, Girolamo Cardano melengkapi kamera Obscura dengan lensa pada bagian depan dan dia dapat membekukan obyek serta menangkap cahaya. Sayangnya, karya Cordano ini tidak dapat disebut sebagai karya fotografi pertama karena fotonya tidak bertahan lama.

Dari tahun ke tahun, bentuk sampai fasilitas kamera terus dikembangkan. Yang awalnya sangat berat dan tidak fleksibel, akhirnya menjadi sangat ringan dan mudah dalam pengoperasiannya.

Setelah era kamera jadul dan besar berakhir dan diganti dengan kamera yang lebih kecil ukurannya, para fotografer masih harus melakukan proses khusus sebelum dapat mengetahui hasil jepretannya.

Sebuah kamera akan menggunakan pita seluloid. Untuk mencetak gambar tersebut dalam sebuah kertas khusus, maka harus melalui proses pencetakan di ruang gelap (walaupun sebenarnya tidak dapat dikatakan gelap karena masih terdapat cahaya) dengan menggunakan cairan cuci film yang juga khusus.

Alasan kenapa harus melakukan pencucian di tempat gelap karena di lembaran pita film seluloid tersebut terdapat butiran silver halida pada bagian lembarannya yang sangat sensitif terhadap cahaya sebagai media perekam gambar. Oleh karenanya, ada peraturan tidak tertulis bahwa dilarang membuka tutup belakang kamera ketika film masih ada atau belum digulung agar tidak menyebabkan roll filmnya ‘terbakar.’

Masih dikutip dari Wikipedia, saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan.

Untuk filmnya, terdapat beberapa jenis bahan dilihat dari fungsi dan tingkat sensitivitasnya, yaitu film hitam putih, film warna, film positif, film negatif, film daylight, film tungsten sampai dengan film yang sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan obyek yaitu infra merah.

Sedangkan untuk kameranya, ada banyak kategori yang membeda-bedakan jenis kamera yang digunakan. Berdasarkan media penangkap cahayanya, ada 3 jenis kamera yaitu kamera film yang masih menggunakan roll film atau analog, kamera polaroid yang menggunakan lembar polaroid dan langsung dapat dicetak tanpa melakukan proses cuci film dan yang terakhir kamera digital.

Kamera yang dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya antara lain kamera Single Lens Reflex dan kamera instan. Sedangkan kamera berdasarkan teknologi viewfindernya dibedakan menjadi kamera saku atau kamera poket dan kamera TLR atau Twin Lens Reflex.

Di era teknologi maju seperti saat ini, terdapat tambahan 3 jenis kamera lagi yang dapat digunakan untuk membuat satu karya fotografi yaitu video camera (termasuk camcorder di dalamnya), kamera pada perangkat mobile dan kamera virtual atau webcam yang hanya dapat dioperasikan dengan menggunakan komputer saja.

Share This