LIBURAN? Semua orang pasti menyukainya! Selain untuk “refreshing” dan mengurangi kejenuhan dari aktivitas rutin seperti bekerja atau sekolah, banyak aktivitas seru yang dapat dilakukan saat liburan. Biasanya, saat liburan banyak yang pergi ke luar kota mencari suasana baru untuk berekreasi. Misalnya saja, naik gunung, bersepeda, ke pantai, menyelam,rafting, atau sekadar jalan-jalan di daerah yang memiliki banyak kawasan pariwisata.

Selain banyak aktivitas seru, satu hal yang tidak bisa diabaikan dari liburan adalah mendokumentasikan atau membuat foto-foto saat liburan. Bagi yang hobi fotografi, saat liburan merupakan kesempatan untuk berburu foto, terutama ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi.

Dalam fotografi dikenal istilah fotografi perjalanan (traveling photography), yaitu aktivitas memotret yang dilakukan saat melakukan perjalanan termasuk perjalanan saat liburan. Foto yang sering kali dihasilkan dalam fotografi perjalanan secara umum adalah pemandangan alam, aktivitas dari komunitas lokal di daerah tujuan, serta bangunan-bangunan bersejarah.

Mengumpulkan Informasi

Sebelum pergi ke tempat tujuan saat liburan, penting untuk melakukan riset kecil-kecilan dan mengumpulkan segala informasi terkait lokasi liburan. Tempat menginap dan alat transportasi harus diperhitungkan sebelum berangkat. Di Indonesia, biaya transportasi, terutama untuk bepergian ke daerah di luar Jawa seperti ke kawasan Indonesia timur, masih relatif mahal.

Informasi lain yang dibutuhkan adalah mengenai pergelaran atau kegiatan seni budaya masyarakat setempat yang mungkin sedang berlangsung di tempat tujuan.

Menurut salah seorang pegiat fotografi perjalanan, Endro Gunawan, riset berperan penting dalam foto travelling karena tanpa riset hanya mengandalkan keberuntungan belaka saat berada di lokasi. Dengan riset, hambatan seperti cuaca dapat diantisipasi.

KOMPAS/RADITYA HELABUMIPanorama di Gunung Sibayak, Sumatera Utara.

Riset ini akan membantu menentukan prioritas tempat-tempat yang akan didatangi terlebih dahulu sehingga waktu selama liburan akan lebih efektif. Saat ini, beragam informasi dan forum diskusi mengenai daerah tujuan wisata mudah didapatkan melalui internet.

Peralatan

Mendokumentasikan perjalanan dapat memaksimalkan peralatan atau kamera yang dimiliki. Jika memiliki DSLR, cukup membawa satu atau dua lensa yang benar-benar diperlukan. Hal ini untuk menghindari membawa peralatan yang banyak tetapi tidak terpakai dan malah membebani.

Lensa vario jarak menengah seperti 24-70 mm sudah cukup untuk mendapatkan foto dengan sudut lebar (24 mm) untuk merekam panorama, dan sedikit detail pada saat gelang lensa dipindahkan ke 70 mm.

Jika menggunakan DSLR dirasa ribet, menggunakan kamera compact dapat menjadi alternatif pilihan. Saat ini, sejumlah produsen kamera meluncurkan kamera jenis mirrorless. Kamera ini memiliki kemampuan yang hampir sama dengan DSLR tetapi tidak menggunakan cermin pantul seperti DSLR, bentuknya juga lebih kecil. Kamera mirrorless juga dapat ditukar lepas lensanya seperti DSLR.

Ukurannya yang kecil dan kompak dirasa cocok bagi penggemar fotografi perjalanan. Selain tidak terlalu mencolok saat memotret, juga tidak terlalu berat saat dibawa. Memotret perjalanan pasti akan menghasilkan banyak foto, untuk itu perlu dipersiapkan kartu memori lebih dari satu. Kartu memori cadangan sangat membantu untuk mem-back up data.

Pengalaman menyenangkan

Fotografi perjalanan memberikan banyak pengalaman dan hal baru, selain sambil berlibur dan refreshing, tak jarang banyak momen menyenangkan yang dijumpai.

Fotografer Jerry Aurum berbagi salah satu pengalaman unik yang dialaminya saat berlibur di kota wisata Kaikoura, Selandia Baru.

KOMPAS/RADITYA HELABUMIDermaga Loh Liang di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

“Waktu itu saya mencoba memotret anjing laut liar yang berjemur di antara gugusan karang. Saya harus berenang menggunakan wetsuit setebal 1 cm untuk menghindari hipotermia. Setelah mereka terbiasa dengan kehadiran saya, mereka mulai melompat di udara dan mengajak saya bermain-main. Bahkan, mereka berpose close-up di depan kamera saku saya, mungkin mereka penasaran dengan pantulan dirinya di lensa kamera,” ujar Jerry.

Pengalaman dan hal-hal baru yang didapat sekarang juga dapat dibagikan melalui berbagai media sosial. Selain Facebook dan Twitter, juga bisa melalui Instagram, Flicker, Path, ataupun Google+.

Selain itu, foto-foto perjalanan juga bisa dikirimkan ke majalah wisata baik lokal maupun internasional. Jadi, jangan ragu mendokumentasikan saat menjalani liburan, selain bisa rekreasi, siapa tahu karya foto kita bisa bermanfaat. (RAD)


Editor : I Made Asdhiana
Sumber KOMPAS CETAK
Share This