Hantu Bisa Tertangkap Kamera? Ini Penjelasan Ghost Photography
Moksa Hutasoit – detikNews
Ghost Photography Community (GPC) memfokuskan diri hanya untuk memfoto hantu. Bagaimana bisa sebuah kamera menangkap objek hantu?
Ketua GPC Mickey Oxcygentri punya analisa sendiri dengan pertanyaan mendasar tersebut. Penjelasan yang dibeberkan Mickey pun jauh dari kesan klenik yang selama melekat dari hantu.
“Karena menurut saya hantu adalah gelombang elektromagnetik spektrum,” kata Mickey saat berbincang di sekretariat GPC yang baru di Depok Timur, Jawa Barat, Selasa (16/9/2014).
Sebagai contoh, misalnya ada dua warna yang bisa ditangkap manusia, merah dan ungu. Di atas warna ungu, kata Mickey, dikenal sebagai ultraviolet. Sedangkan di bawah merah, inframerah.
Nah, dosen fotografi ini menilai lensa pada kamera bisa menangkap dua warna tersebut. “Karena lensa kamera bisa nangkap yang speed lambat. Sedangkan manusia tidak bisa,” lanjutnya lagi.
Dia saat itu memberi contoh sebuah remote TV. Jika dilihat dengan kasat mata, sensor remote TV yang aktif, lampunya akan tampak padam. Tapi saat dilihat dengan bantuan kamera, saat itu menggunakan kamera HP, akan terlihat lampunya menyala merah jika salah satu tombol ditekan.
Lantas apakah hantu sudah bisa tertangkap dengan metode itu? Ternyata belum.Kata Mickey, hantu itu levelnya masih berada di bawah inframerah. Dan jika ingin bisa tertangkap kamera, gelombangnya harus sejajar dengan inframerah.
Caranya, hantu itu biasanya menyerap energi dari anggota tim yang takut. Lagi-lagi menurut Mickey, energi orang yang takut itulah bakal bisa membuat hantu menampakan wujudnya sehingga bisa tertangkap kamera.
“Makanya kalau kita jalan misalnya di tempat yang angker, ada orang yang merasa takut ada bulu kuduk merinding, tapi ada yang tidak. Dan biasanya orang yang takut justru suka melihat hal-hal yang aneh,” paparnya.
Dalam memposting foto-foto hasil hunting, Mickey memastikan selektif betul. Dia tidak ingin blog nya itu justru malah jadi bahan bully-an. Bahkan dia berani menantang pakar telematika untuk menganalisa foto bidikan hasil hunting mereka.
“Kami berani dicek sama pakar soal keaslian foto-foto kami,” tandasnya.
Komentar Terbaru