Ini bukan tutorial ya, bukan juga tips atau trik. Ini cuma tentang apa yang ada dalam pikiran saya terkait dengan topik street photography atau fotografi jalanan, jadi tidak akan cukup detail. Dari semua jenis kategori fotografi seperti still life, landscape atau pemandangan, makro dan sebagainya, fotografi jalanan adalah yang paling membuat saya terkesan. Mengapa? karena fotografi jenis ini paling mudah mengungkapkan banyak cerita, meskipun tentu saja untuk mendapatkan cerita yang bagus tidaklah gampang.
Menunggu atau Terus Berjalan
Street photography tidak bisa direncanakan sesuai keinginan kita, karena obyeknya adalah orang-orang yang ada di jalanan yang tidak kita kenal, tentunya kita tidak bisa memerintah mereka untuk berpose. Jika kita ingin mendapatkan cerita yang diinginkan maka kita harus menunggu, dan kesabaran tentu menjadi sangat penting. Menunggu dan sabar.
Cara lain adalah dengan mengharapkan keberuntungan untuk mendapatkan momen dengan cerita hebat, tidak dengan duduk diam, tetapi harus terus berjalan keseluruh sudut wilayah tempat hunting. Simpel kan ? Duduk saja diam yang mungkin membosankan atau berjalan yang tentu melelahkan.
Pilihan-pilihan ini biasanya tegantung dengan lokasi tempat hunting. Ditempat seperti pasar yang banyak orang lalu lalang, menunggu diam di satu tempat saya rasa sudah mendapat banyak obyek. Sedangkan ditempat yang sepi misal di kota tua, karena sudut-sudut kotanya yang unik dan mungkin sepi, maka berjalan saya pikir pilihan terbaik. Jika memiliki banyak waktu, tentu melakukan keduanya akan mendapatkan banyak foto obyek yang maksimal.
Fokus Wajah atau Bahasa Tubuh
Apa yang paling banyak bercerita dari sebuah foto street ? Menurut saya adalah wajah dan bahasa/gerak tubuh. Jika bisa menggabungkan keduanya maka akan baik sekali. Wajah bisa bercerita banyak tentang perasaan sang obyek yang difoto. Sedangkan bahasa tubuh akan menceritakan tentang kehidupan dan aktifitas sang obyek. Kedua hal itu akan menjadi poin penting dari nilai foto street.
Obyek lain dalam frame diluar POI (point of interest) tentu juga sangat penting, tetapi obyek-obyek tersebut hanya pelengkap cerita. Tetap poin utamanya adalah wajah dan bahasa tubuh dari POI. Kadang POI yang tahu dia sedang difoto wajah dan bahasa tubuhnya terlihat kaku dan tidak alami, jadi usahakan candid. Tetapi candid ini terkesan agak “kurang sopan” ya, di beberapa negara bahkan memiliki aturan ketat. Bagi fotografer senior tak jarang mereka justru berdialog dengan POI, meminta ijin, dan mendapatkan cerita yang lengkap kemudian tentu tak lupa mengucapkan terima kasih.
Banyak cara untuk mendapatkan foto street dengan obyek yang bercerita. Tentang “beban mental” dalam mengambil foto orang tak dikenal, bisa dibaca catatan kecil saya yang lain Opini Tentang Street / War Fotografi.
Komposisi
Sangat susah untuk mendapatkan komposisi terbaik karena foto yang didapatkan tidak bisa diulang, padahal komposisi adalah salah satu unsur foto yang terpenting. Satu-satunya cara adalah memperbaikinya melalui software dengan teknik cropping (membuang yang tidak perlu), atau … biarkan saja apa adanya, kadang ini justru menjadi kekuatan foto street, alami. Ingat dalam teknik komposisi ada yang dinamakan breaking the rule atau langgar aturan yang ada. Namanya arts atau seni sah-sah saja karena fotografi bukan ilmu eksak, iya kan dan disitu letak kreativitas tanpa batas.
Hitam Putih
Sebagian besar foto street akan saya hitam-putih-kan. Dengan cara ini foto tidak saja terkesan klasik dan abadi, yang penting lagi foto akan lebih fokus pada obyek dan ceritanya. Jika foto street berwarna, orang lain bisa terbelokkan untuk berpikir juga tentang warna foto tersebut, warnanya kok gak pas, warnanya pucat dan lain sebagainya. Ingat, kekuatan utama foto street adalah pada cerita. Tetapi ini bukan aturan baku, banyak juga foto street yang penuh warna.
Berikut sebagaian koleksi foto-foto street yang pernah saya ambil, silahkan dikritik atau masukan … maklum newbie gan hehe. Gear yang saya pakai kamera poket LX-3 dan FZ-20.
Komentar Terbaru