10 Kesalahan yang dapat menimbulkan blur – Seringkali saat pertama belajar memotret kita mendapatkan gambar-gambar blur, dan pertanyaan seputar penyebab blur juga menjadi pertanyaan populer di kalangan pemula. Blur yang dimaksud bisa disebabkan oleh beberapa hal namun berbeda dengan blur yang memang sengaja dihasilkan oleh professional untuk menambahkan efek khusus, blur dibahas disini adalah blur karena kesalahan. Ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh pemula sehingga menghasilkan blur, dan berikut adalah penjelasannya :
1. Shutter speed terlalu lambat
Ini merupakan kesalahan utama penyebab blur, kita perlu menggunakan patokan bahwa shutter speed tidak boleh lebih lambat dari pada panjang focal. Misalkan focal length 100mm(setelah dihitung menggunakan crop factor) maka shutter terlambat yang bisa kita gunakan adalah 1/100 tidak boleh lebih lambat lagi misalkan 1/50. Pada lensa dengan focal length panjang blur akan semakin nampak, namun pada lensa wide angle blur akan semakin minim.
2. Tidak menggunakan tripod
Membawa tripod terkadang memang merepotkan karena selain ukurannya yang relatif besar juga memiliki bobot yang berat apalagi tripod tripod berkualitas dengan material yang baik, biasanya memiliki bobot lebih untuk menjaga stabilitas kamera. Tripod merupakan aksesori penting untuk mencegah blur, terutama saat kondisi minim cahaya dimana kita sering menggunaan shutter speed lambat, baik di malam hari maupun indoor. Namun jangan lupa saat menggunakan tripod kita perlu mematikan fitur IS/Image Stabilizer lensa karena fitur ini justru berpotensi menghasilkan blur.
3. Cara memegang yang buruk
Seringkali kesalahan dalam memegang kamera dilakukan oleh pemula, dan banyak tutorial yang mengajarkan bagaimana memegang kamera yang baik, Seperti memegang kamera dengan tangan kiri tepat pada bagian lensa dan menggunakan tangan kanan untuk mengarahkan dan menekan shutter release. Hal penting lainnya adalah tidak menggunakan tali leher, namun menggantinya dengan tali tangan/tali pendek yang dililitkan di telapak tangan sehingga tidak merepotkan. Menggunakan postur bersandar pada tembok, jongkok, tiarap, serta menggunakan posisi kaki yang stabil.
4. Bukaan aperture yang terlalu lebar
Semakin lebar bukaan aperture maka akan semakin sempit depth of field atau area tajam dalam gambar dan semakin lebar area blur/bokeh sehingga potensi terjadinya blur pada subjek akan lebih besar. Jika anda menggunakan misal f/2.8 yang membidik fokus misalkan pada jarak 3 meter maka hanya pada jarak tersebut akan nampak tajam, baik lebih dekat maupun lebih jauh akan blur, dan semakin lebar aperture maka area tajam akan semakin tipis. Selain dipengaruhi oleh aperture depth of field dipengaruhi juga oleh Jarak subjek dan juga focal length yang digunakan.
5. Tidak menggunakan autofokus disaat tertentu
Kadangkala autofokus sangat diperlukan misalkan dalam kasus subjek yang bergerak sangat cepat, karena akan sangat sulit menggunakan fokus manual. Saat ini fitur auto fokus juga sangat canggih hampir bisa digunakan dalam setiap situasi dan menangkap fokus dengan akurat.
6. Tidak menggunakan fokus manual
Dalam beberapa kasus fokus manual perlu digunakan seperti kondisi minim cahaya dimana fokus akan kesulitan menemukan subjek, atau foto close up dimana jarak kamera dan subjek sangat dekat sehingga autofokus akan kesulitan. Fokus manual juga bisa digunakan dalam banyak kondisi, caranya adalah menggunakan LCD liveview, kemudian kita melakukan zoom kemudian putar ring fokus secara manual, cara ini juga berguna saat subjek berada dibelakang benda tertentu.
7. Filter yang kurang baik
Segala hal didepan lensa akan sangat berpengaruh terhadap gambar yang dihasilkan. Filter dengan material berkualitas rendah mampu menurunkan kualitas gambar, kendatipun lensa yang anda miliki berkualitas. Jika anda selalu menggunakan filter UV, cobalah untuk melepasnya kemudian membandingkan hasilnya.
8. Kualitas lensa yang buruk
Hal ini sering menjadi alasan pemula bahwa lensa merekalah yang menghasilkan blur. Lensa sebagai penyebab blur memang kejadian yang cukup jarang. Kualitas lensa ditentukan oleh material dan konstruksi didalamnya yang terdiri dari beberapa optik yang ditata secara presisi untuk melakukan fokus, zoom dan meminimalkan distorsi seperti optical aberration. Fitur IS/Image stabilization dan USM/Ultrasonic motor juga berpengaruh terhadap ketajaman gambar. Beberapa lensa luxury memang memiliki keunggulan dibanding lensa standart. Untuk memaksimalkan lensa kita perlu tahu sweet spot masing-masing lensa yang biasanya berada pada angka f/8 atau f/11.
9. Kondisi minim cahaya
Kondisi minim cahaya cenderung berpotensi blur dibanding cukup cahaya karena dalam kondisi ini kita dipaksa menggunakan ISO tinggi, bukaan aperture lebar serta shutter speed yang lebih lambat untuk mendapatkan cukup cahaya masuk ke sensor.
10. Salah menggunakan mode fokus
Mode fokus seperti One shot AF/ AFS sangat cocok untuk benda diam, lain hal dengan mode fokus Al servo atau continous fokus yang cocok untuk benda bergerak, dan yang terakhir adalah Al Focus AF yang cocok untuk benda diam dan bergerak dimana menjadi setting default kamera.
Sumber : askthephotographer
Sewa Kamera DSLR Canon Jogja | Sewa Kamera DSLR Nikon Jogja | Sewa Lensa Canon Jogja | Sewa Lensa Nikon Jogja | Sewa Lensa Canon Murah Jogja | Sewa Lensa Nikon Murah Jogja | Sewa Lensa Tele Murah | Sewa GoPro Murah Jogja | Sewa Aksesoris Videografi Murah Jogja | Sewa Kamera DSLR Murah Jogja | Sewa DSLR Murah Jogja
Komentar Terbaru