'BUTTER LAMP', kisah fotografer yang jauh dari kata modernisasi
BUTTER LAMP Twitter/butterlamp

Merdeka.com – Ajang penghargaan film terbesar, Oscar Awards baru saja selesai digelar. Dalam acara itu banyak film yang dilombakan untuk bisa membawa pulang piala. Salah satu fil yang menarik perhatian adalah BUTTER LAMP.

Dengan kerja keras, akhirnya film ini bisa masuk dalam salah satu nominasi Oscar Awards 2015. Jika kamu menjawab Live Action Short Film maka kamu sepenuhnya benar. Meski kategori itu dimenangkan oleh THE PHONE CALL, tapi film ini cukup menarik lho. Mau tahu ulasannya?

Film ini merupakan film drama pendek yang diproduksi atas kerjasama dua negara yaitu Prancis dan China. Hal ini menjadi salah satu kesulitan dalam pembuatan film ini pasalnya menggabungkan sutradara dan produser dari negara berbeda itu memang cukup sulit.

Berlatar bersetting di pegunungan Himalaya, Tibet, film ini bercerita tentang seorang fotografer di daerah tersebut. Film ini membutuhkan waktu tiga tahun lho dalam pembuatannya. So, nggak begitu mengecewakan lah bisa masuk dalam nominasi Oscar.

Terdapat pesan mendalam pada film ini. Yaitu mengajarkan kita tentang sebuah modernisasi yang sangat tidak merata di dunia. Di sisi lain dunia kita bisa melakukan apa yang kita mau sedangkan di daerah Tibet, bahkan berfoto masih harus menggunakan background palsu.

Well, jika kamu melihat secara keseluruhan film ini mungkin kamu bakal tersentuh dengan apa yang mereka lakukan. Sudah penasaran dengan film ini?

 

Share This