Tips Untuk Foto Yang Lebih Tajam – Kunci keberhasilan sebuah foto adalah ketajamannya. Untuk mendapatkan itu, ada beberapa peraturan dasar yang perlu kamu ikuti. Tidak ada yang lebih mengganggu daripada melihat sebuah portrait dan tampaklah bagian matanya tidak fokus sementara hidungnya tampak jelas. Mata adalah jendela jiwa dan ketajamannya sangat penting untuk sebuah portrait. Ada saatnya ketika kita ingin sebuah foto atau sebagian dari foto tersebut tampak tidak fokus. Tapi, lebih seringnya, kita ingin foto yang tajam dan jelas. Berikut beberapa langkah untuk mendapatkan foto yang lebih tajam.

1. Awali Dengan Sebuah Tripod

Setiap fotografer profesional maupun amatir akan mengatakan bahwa sebuah tripod adalah bagian penting dari peralatan fotografi kalau kamu mau foto yang tajam. Tentunya tidak selalu memungkinkan untuk menggunakan tripod, tapi kapanpun bisa, gunakanlah. Tripod bisa membuat kamera stabil dan mencegah terjadinya goyangan dari tangan. Tripod yang kokoh tentu tidak murah, tapi ini adalah bagian dasar dari perlengkapanmu dan fondasi dari foto yang tajam. Banyak fotografer juga menggunakan tripod kecil yang lebih fleksibel dan bisa dililitkan ke beberapa benda untuk digunakan dalam keadaan apapun. Tripod semacam ini dikenal dengan sebutan gorillapod.

2. Cable Release

Jangan tekan tombol shutternya; gunakan cable release. Ini adalah sebuah kabel yang terhubung dengan kameraamu. Dengan menekan tombol pada release ini, kamu tidak akan memindahkan gerakan apapun dari tangan ke kamera. Sayangnya, tidak banyak kamera saku entry level yang menyediakan fitur ini, tapi jangan kuatir, masih ada point ketiga.

3. Self-timer

Kalau kamu lupa membawa cable release atau kameramu tidak punya fitur yang mendukung, gunakanlah self-timer Semua kamera termasuk kamera saku punya fitur ini. Meskipun kamu masih harus menekan tombol shutter, tapi ada jeda waktu dari 2 hingga 10 detik yang memungkinkan berkurangnya goyangan kamera sebelum shutter bekerja. Tetap saja, kamu perlu menekan tombol shutter dengan perlahan untuk mencegah ada goyangan yang tersisa.

4. Mirror Lock-up

Fitur ini hanya berlaku untuk kamera dSLR. Ketika shutter ditekan, sebuah cermin – yang terletak antara sensor dengan viewfinder, akan naik untuk membiarkan cahaya lewat dan masuk ke sensor. Gerakan kecil ini bisa mempengaruhi hasil akhir fotomu, jadi produsen kamera telah menambahkan fitur mirror lock-up. Gunanya untuk mengunci cermin pada posisinya setelah kamu selesai mengatur komposisi. Meskipun setelah cermin dikunci kamu tidak akan bisa melihat apapun melalui viewfinder, tapi gerakan ‘naik’ tadi akan terhindarkan. Hanya gunakan cara ini jika kamu benar-benar fanatik soal ketajaman foto.

5. Gunakan Aperture Paling Tajam Pada Lensa

Semua lensa punya sweet spot yang menghasilkan foto tertajam pada aperture tertentu. Biasanya dua stop dibawah bukaan terbesar. Sayangnya, ini – sekali lagi – hanya berlaku untuk dSLR. Kamu bisa mengenali sweet spot ini dengan membandingkan hasil foto dari beberapa bukaan aperture yang berbeda. Periksa data EXIF untuk melihat pengaturan di baliknya, lalu gunakan setting ini kapanpun kamu bisa.

6. ISO

Hindari menaikkan ISO karena ini bisa mengurangi ketajaman foto. Lebih baik gunakan tripod jika harus memotret dengan cahaya redup. Memotret dengan ISO tinggi bisa menambah noise ke dalam foto yang mengakibatkan turunnya ketajaman.

7. Matikan Image Stabilization

Jika kamu punya lensa atau kamera yang dilengkapi image stabilization atau VR (vibration reduction), matikan saja. Ada motor kecil di bagian dalam lensa yang fungsinya menstabilkan foto tapi juga memberikan kontribusi pada kurang tajamnya sebuah foto melalui getaran. Fitur ini bagus untuk cahaya redup atau situasi dimana tripod tidak memungkinkan seperti dokumentasi pernikahan, tapi kalau kamu menggunakan tripod maka fitur ini sebaiknya dimatikan.

Kalau memungkinkan, gabungkan semua trik diatas dan kamu akan melihat perubahan pada ketajaman yang dihasilkan oleh kamera yang kamu gunakan.

Share This